April 10, 2013

HAPUS PILKADA SECARA LANGSUNG


  • Adanya pemilukada membuka peluang korupsi semakin besar di negara ini.
  • Indonesia terdiri dari 33 provinsi dan 497 kabupaten/kota.
  • Berarti total akan ada 530 pilkada di sepanjang Indonesia.
  • Peluang korupsi menjadi besar.
  • Tiap 1 pilkada membuka beberapa peluang korupsi, contoh :
  1. Korupsi di verifikasi calon kepala/ wakil kepala daerah.
  2. Korupsi di verifikasi dan pemetaan DPS dan DPT akibat adanya pesanan oknum tertentu (manipulasi).
  3. Korupsi pengadaan logistik pilkada.
  4. Black campaign
  5. Korupsi karena manipulasi hasil suara.
  6. Korupsi karena politik uang.
  7. Banyak lagi.



  • Indonesia benar telah reformasi menjadi negara demokrasi.
  • Tapi bukan berarti demokrasi harus memilih kepala daerah secara langsung.
  • Dana yang dikeluarkan untuk pilkada sangat-sangat besar.
  • Namun hasilnya? Korupsi dimana-mana, bahkan kepala daerah tidak sedikit terlibat korupsi.
  • Ini demokrasi?
  • Solusinya adalah, hapus pilkada.
  • Buat pemilu hanya 1 kali selama 5 tahun.
  • Kita fokus memilih Presiden dan DPR/DPRD/DPD
  • Buat proses ini sebaik mungkin.
  • Negara dan partai siapkan kandidat yang baik untuk di pilih, sebaik mungkin.
  • Kita memilih sebijak mungkin, awasi setiap kecurangan.
  • Ketika Presiden dan parlemen terpilih adalah orang-orang yang tepat, maka proses akan lebih bersih dan mudah.
  • Kepala daerah kita pilih melalui DPRD saja.
  • Akan ada conflict of interest nantinya?
  • Banyak cara, salahsatunya, calon kepala daerah harus non partai, dan dengan persyaratan tertentu.
  • Persis seperti memilih Hakim Agung, Hakim Konstitusi, dll.
  • Dengan cara ini, peluang korupsi semaking kecil, pengawasan lebih baik, demokrasi tetap berjalan.
  • Fungsi besar masyarakat adalah mengawasi.
  • Anggaran tidak besar terbuang dan korupsi teratasi.